Buka Lembaran Baru AS-Muslim dari Mesir
KAIRO -- Janji Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Hussein Obama untuk membangun hubungan yang adil dengan dunia muslim, benar-benar diwujudkannya. Saat bertandang ke Mesir setelah sebelumnya melawat ke Arab Saudi, presiden AS berkulit hitama pertama itu mengajak dimulainya babak baru hubungan Amerika dan umat Islam.
Mengawali pidatonya dengan kata-kata perdamaian dan assalamu alaikum, Obama menyebut kerja sama AS-Islam bakal menumbangkan segala bentuk kekerasan di dunia dan menegakkan perdamaian.
"Segala macam kecurigaan dan pertentangan ini harus diakhiri," ujar Obama seperti dilansir CNN di Kairo, 4 Juni 2009.
Pernyataan yang dinilai banyak kalangan paling bersejarah itu disampaikan Obama di hadapan 1.000 undangan dan jutaan pasang mata yang menyaksikan melalui televisi. Menurut dia, hubungan AS-Islam harus dirajut kembali setelah hancur sejak serangan teroris 11 September 2001, serta agresi Amerika ke Iraq dan Afghanistan. Diakuinya, sepak terjang kaum ekstremis minoritas telah mencoreng dunia Islam. Itulah yang menyebabkan Barat selalu mengaitkan aksi terorisme dengan Islam.
"Hal tersebut harus dihapus. Sebagai presiden AS, sudah menjadi tugas saya melawan stereotipe negatif tentang Islam di mana pun," kata Obama yang berkali-kali mendapatkan tepuk tangan dan teriakan "He’s our man! He’s our man!" dari mahasiswa Mesir.
Dia minta hal serupa juga dilakukan dunia Islam terhadap AS. Sebab, lanjut Obama, seperti dalam kitab suci Alquran, Islam sangat mendukung perdamaian. Dia sendiri mengaku sudah tidak asing terhadap Islam. Meski dia beragama Kristen, keluarga ayahnya di Kenya adalah muslim. Selama kanak-kanak, dia juga tinggal di Indonesia, negara muslim terbesar di dunia. Karena itu, dia sudah terbiasa mendengar azan sejak pagi hingga malam hari.
Soal Palestina, Obama minta Hamas menghentikan kekerasan dan kembali ke meja perundingan. Bagaimanapun, menurut dia, Israel tetap punya hak untuk eksis. Israel pun harus tahu diri bahwa rakyat Palestina punya hak menempati wilayah itu.
Obama juga menyatakan, AS tidak ingin mempertahankan pasukannya di Afghanistan. "Kami sangat gembira setiap tentara kami pulang. Tapi, sesudah kami yakin bahwa tidak ada lagi kekerasan di Afghanistan dan Pakistan," imbuhnya.
Selama di Mesir, Obama melakukan serangkaian kegiatan, antara lain, bertemu Presiden Mesir Hosni Mubarak, berkunjung ke Masjid Sultan Hassan yang telah berusia 600 tahun, melancong ke piramid besar di Giza, dan berpidato di Universitas Kairo.
Terima Kalung Emas
Tanda-tanda kesuksesan lawatan Obama ke tanah Arab, sudah terlihat saat dia bertandang ke Arab Saudi. Di negeri yang menjadi salah satu sekutu utama AS di Timur Tengah, Obama disambut luar biasa. Raja Abdullah bahkan turun langsung menyambutnya di bandara.
Setelah sejenak beramah-tamah sambil melepas lelah di gazebo Bandara Internasional King Khalid, Riyadh, Obama dan Abdullah meneruskan perjalanan ke peternakan raja. Meski Saudi bukan tujuan utama dalam rangkaian tur kali ini, Abdullah memperlakukan Obama layaknya tamu istimewa. Bukan hanya jamuan makan yang lezat, pemimpin monarki itu juga menghadiahkan kalung emas kepada pemimpin berusia 47 tahun itu.
"Tidak banyak teman raja yang mendapatkan hadiah semacam ini. Dan, Anda termasuk salah satunya," kata Abdullah kepada Associated Press, sambil memperlihatkan kalung emas cukup besar berliontin medali bundar tersebut. Dia lantas mengalungkan sendiri hadiah istimewa berjuluk King Abdul Aziz Order of Merit itu ke leher Obama.
Sambil membungkuk, Obama menerima kalung yang terlihat cukup berat tersebut. "Saya menerima persahabatan raja sebagai sebuah berkat. Saya juga sangat menghargai pemberian berharga ini dalam kunjungan pertama saya," kata mantan siswa SD Menteng Jakarta ini.
Usai menghadiahkan kalung kepada Obama, Abdullah mengajak pengganti George Walker Bush itu keliling peternakannya. Dia juga memperkenalkan Obama kepada beberapa pangeran Saudi di dalam sebuah ruangan besar yang sengaja dihias mirip tenda. (ap/afp/jpnn)
11 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar